Daftar Isi

Rabu, 07 Desember 2011

Pendidikan Holistik Harus Dikedepankan

JAKARTA, Kompas.com - Pendidikan holistik yang mengembangkan seluruh potensi intelektual, rohani, jasmani, hingga estetika harus dikedepankan di sekolah-sekolah untuk menghasilkan generasi muda bangsa yang memiliki makna dalam hidupnya. Implementasi pendidikan holistik ini sebenarnya sudah berkembang dalam dunia pendidikan indonesia sejak sebelum kemerdekaan, namun kini justru semakin dilupakan.

Pembahasan tersebut antara lain terungkap dalam acara roundtable discussion yang dilaksanakan Majelis Pendidikan Dasar Menengah (Dikdasmen) Pengurus Pusat Muhammadiyah dan Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (Uhamka) di Jakarta. Diskusi tersebut mengambil tema mengembangkan sistem pendidikan Muhammadiyah yang holistik.

Ada keresahan terhadap pendidikan di sekolah-sekolah yang tidak memiliki visi untuk menyiapkan anak bangsa sebagai manusia yang utuh. Pendidikan lebih mengedepankan sisi intelektual pada penguasaan ilmu pengetahuan semata-mata.

Bahkan, di lembaga-lembaga pendidikan Muhammadiyah yang jumlahnya belasan ribu, mulai terlihat mengendurnya semangat kemuhammadiyahan, yang menggabungkan pendidikan keagaaman dan pengetahuan. Padahal, apa yang digagas pendidikan Muhammadiyah sejak awal sebenarnya telah mengimplementasikan pendidikan holistik.

M Yunan Yusuf, mantan Ketua Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah, mengatakan dalam pendidikan, KH Ahmad Dahlan memiliki cita-cita untuk membentuk pribadi yang baik budi dalam agama, luas pandangan dalan ilmu-ilmu dunia, dan bersedia berjuang untuk kemajuan masyarakat.

"Pendidikan yang khas seperti ini jangan ditinggalkan. Kita justru harus bisa kembali pada semangat awal dan membawanya melintasi jaman," kata Yunan.

Suyanto, Rektor Uhamka, mengatakan pendidikan berbasiskan keagamaan menghadapi tantangan adanya sekularisasi dan profesionalisme pendidikan. Namun, lembaga pendidikan seperti ini, termasuk di Muhammadiyah, perlu menemukan cara untuk menjadi lembaga pendidikan yang inovatif dan holistik.

Pendidikan holistik diharapkan melahirkan individu-individu yang berakhlak mulia, berilmu, sehat, mandiri, bertanggung jawab, jujur, kreatif, toleran, dan berjiwa damai. Anak-anak juga tidak saleh secara individu semata, tapi juga saleh secara sosial, dan profesional.

Teuku Ramli Zakaria mengatakan pendidikan holistik bisa terwujud jika guru benar-benar mengemban tugas profesionalnya yang bukan sekadar mengajar, tetapi mendidik. Selain itu, sekolah harus menjadi lingkungan kondusif untuk mendorong berkembangnya berbagai potensi kecerdasan tiap individu.

Sumber: http://edukasi.kompas.com/read/2011/02/16/19004628/Pendidikan.Holistik.Harus.Dikedepankan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bila ingin membesarkan teks silakan pencet dan tahan tombol "CTRL" kemudian pencet tombol "+" di keyboard.

Biasakan menyertakan link sumber dalam mengutip, atau kami akan berlakukan DMCA.

Baca juga yang ini:

Baca juga yang ini:

Recent Posts Widget

Komentar Terakhir